Salah satu kebun teh di Malaysia.
Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membuat kontribusi berarti bagi
ekonomiMalaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah
erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi
lingkungan dan sistem
ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan
pohon.
Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (
silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan
rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber hutan,
spesies damar yang cepat-tumbuh seperti
meranti tembaga,
merawan dan
sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti
jati dan pohon lainnya untuk dijadikan
pulp dan
kertas juga dianjurkan.
Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini digantikan oleh
minyak sawit sebagai
komoditasekspor utama pertanian Malaysia.
Timah dan
minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia hingga runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada abad ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan
gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di
ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya adalah
tembaga,
bauksit,
besi, dan
batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti
tanah liat,
kaolin,
silika,
batu gamping,
barit,
fosfat, dan bebatuan dimensi seperti
granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah
emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.
Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri,
Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan
minyak bumi Malaysia berada pada kisaran 4.84 miliar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun
kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007,
Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 miliar barel.
[72]
Pemerintah menaksir bahwa pada
laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan
gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki
peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.
0 comments:
Post a Comment