Hari libur
Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.
Hari libur yang paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus untuk memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysiahanya dirayakan di negara bagian Sabah pada 16 September untuk memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang ditetapkan pemerintah persekutuan.
Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai akhir Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru menandakan berakhirnya Ramadan, berakhirnya masa puasa. Sebagai tambahan untuk Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).
Tionghoa di Malaysia turut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina paling dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(εδΊη). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.
Sebagian besar orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berkumpul di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.
Perayaan lainnya, semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di masyarakat Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di masyarakatKadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.
0 comments:
Post a Comment